Ada beberapa teknik ynag dapat dilakukan dalam pemeriksaan EDP, antara lain:
Pengujian dengan Data Simulasi
Teknik ini dianggap paling efektif. Pemeriksa dapat langsung memerika sistimpengolahan dengan menggunakan transaksi simulasi sebagai bahan pengujian. Beberapa program aplikasi diuji kemampuannya dalam apakah program berjalan secara benar atau ditemukan kesalahan atau penyimpangan.
Pemanfaatan Fasiltas Pengujian Secara Terpadu
Teknik ini merupakan perluasan dari teknik pengujian data. Transaksi simulasi digabung dengan transaksi sebenarnya dengan cara memberikan suatu kode khusus. Pemeriksaan dapat membandingkan hasil pengujian dengan ketentuan yang ditetapkan
dan dapat menilai keandalan program aplikasi dan mengetahui apakah program aplikasi telah dilengkapi dengan error detection.
Simulasi Paralel
Pemeriksa membuat simulasi pemrosesan dengan memanfaatkan program yang disusun oleh pemeriksa, yaitu suatu model aplikasi yang dipakai secara rutin. Hasil pemrosesan simulasi ini kemudian dibandingkan dengan hasil pemrosesan sesungguhnya yang telah dilakukan oleh objek pemeriksaan. Dari hasil perbandingan tersebut akan diketahui apakah program/
sistem yang dipakai telah benar atau terdapat kesalahan/penyimpangan.
Pemasangan Modul Pemeriksaan.
Pemeriksa dapat memasang suatu modul/ program pemeriksaan ke dalam program aplikasi untuk memantau secara otomatis sehingga dapat terhimpun data untuk keperluan pemeriksaan. Pemeriksa dapat menyimpulkan apakah program aplikasi berjalan baik tanpa ada penyimpangan dari catatan log yang dicetak secara berkala.
Pemakaian Perangkat Lunak Khusus Untuk Pemeriksaan
(Audit software) pemeriksa dapat menguji keandalan dokumentasi dan berkas suatu objek pemeriksaan. Beberapa audit software yang biasa dipakai antara lain: Generalized Audit Software, Audit Command Language (ACL), audassist, IDEA-Y.
Metode Tracing
Pemeriksa dapat melakukan penelusuran terhadap suatu program/sistem aplikasi untuk menguji keandalan kebenaran data masukan dalam pengujian ketaatan, pemeriksa mencetak daftar instruksi program yang dijalankan sehingga dapat ditelusuri apakah suatu instruksi telah dijalankan selama proses.
Metode Pemetaan (Mapping)
Pemrogram dapat memasukkan kode-kode tertentu yang tidak dikehendaki yang disiapkan ke dalam program untuk kepentingannya. Dengan diketahuinya bagian-bagian yang sedang bekerja dan bagian-bagian yang tidak sedang bekerja tersebut maka dapat dipisahkan kode-kode yang tidak dikehendaki tadi kemudian menghapuskannya.
Teknik Audit Berbantuan Komputer
(TABK) atau Computer Assisted Audit Techniques (CAATs). Ada dua kondisi yang menyebabkan auditor perlu mempertimbangkan penggunaan TABK:
(a) tidak adanya dokumen masukan atau tidak adanya jejak audit (audit trail) dalam sistem informasi komputer.
(b) dibutuhkannya peningkatan efektivitas dan efisiensi prosedur audit dalam pemeriksaan.
Ada dua tipe TABK yang lebih umum digunakan dalam audit:
(1) perangkat lunak audit (audit software)
Perangkat lunak audit terdiri dari program komputer yang digunakan oleh auditor. sebagai bagian prosedur auditnya. untuk mengolah data audit yang signifikan dan sistem akuntansi entitas. Perangkat lunak audit dapat terdiri dari program pakar, program yang dibuat dengan tujuan khusus (purpose-written programs), dan program utilitas (utility programs). Terlepas dari sumber program, auditor harus meyakini validitas program tersebut untuk tujuan audit sebelum menggunakan program tersebut.
Program paket (package prog1"r!ms) adalah program komputer yang dirancang untuk melaksanakan fungsi pengolahan data yang mencakup pembacaan file komputer, pemilihan informasi, pelaksanaan perhitungan, pembuatan file data. Dan pencetakan laporan dalam suatu format yang telah ditentukan oleh auditor.
Program yang dibuat dengan tujuan khusus (purpose-written programs) adalah program komputer yang dirancang untuk melaksanakan tugas audit dalam keadaan khusus. Program ini dapat disiapkan oleh auditor, oleh entitas, atau oleh pemrogram luar yang ditugasi oleh auditor.
Program utilitas (utility programs) adalah program yang digunakan oleh entitas untuk melaksanakan fungsi pengolahan umum seperti penyortasian, pembuatan, dan pencetakan file. Program ini umumnya dirancang unruk tujuan audit.
(2) data uji (test data) untuk tujuan audit.
Data uji (test data). Dalam pelaksanaan prosedur audit. teknik data uji digunakan dengan cara memasukkan data ke dalam sistem komputer entitas. dan kemudian hasil yang diperoleh dibandingkan dengan hasil yang telah ditemukan sebelumnya. Contoh penggunaan teknik data uji adalah:
a. Data uji digunakan untuk menguji pengendalian khusus dalam program komputer, seperti on-Line password dan pengendalian akses data.
b. Transaksi uji yang dipilih dari transaksi yang tidak diproses atau telah dibuat sebelumnya oleh auditor untuk menguji karakteristik pengolahan tertentu yang dilakukan oleh entitas dengan sistem komputernya. Transaksi ini umumnya diolah secara terpisah dari pengolahan normal yang dilakukan oleh entitas.
c. Transaksi uji yang digunakan dalam suatu pengujian terpadu dengan cara menciptakan "dummy unit" (seperti departemen atau karyawan) untuk memposting transaksi uji ke dalam dummy unit tersebut dalam siklus pengolahan normal entitas.
tak copy artikel nya mbak hahaha makasih
BalasHapus