MenurutRaymond McLeod, Jr.
Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan.
MenurutGordon B. Davis
Sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, alat, konsep dan prosedur yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan bersama.
PembentukanSubsistem
Factoring (Pengunsuran)
•Dalam pembentukan subsistem, pertamakali harus mengetahui konsep sebuah sistem(yang terdiri dari banyak subsistem)
•Hal tsb menuntut perancangnya untuk mempertimbangkan sistem sebagai suatu keseluruhan
•Tapi keseluruhan sistem mungkin terlalu besar untuk dianalisis secara terperinci oleh karena itu sistem dibagi atau diuraikan atas subsistem
•Batasan(boundary) daninterface disetiapsub sistem ditelaah secara cermat untuk menjamin bahwa hubungan semua subsistem adalah keseluruhan.
•Contoh factoring yaitu:
-Sebuah pengolahan informasi. Sistem yang ditelaah adalah sistem informasi. Tapi ada terlalu banyak detil didalam sistem untuk dipelajari seluruhnya sekaligus secara cermat. Oleh karena itu digunakan pengunsuran(Factoring) menjadi subsistem seperti
a. Sistem informasi dibagi atas subsistem, yaitu:
-Penjualan; -PersonaliadanDaftar Gaji; -Persediaan barang
b. Setiap subsistem dibagi atas sub subsistemlagi, yaitu:
-penyesuaian file daftar gaji personalia
-laporan-laporan personalia
-daftar gaji harian
-daftar gaji bulanan
-lap. Daftar gaj iuntuk manajemen
c. Bila tugasnya (perancang) adalah: merancang dan memprogram sistem baru, maka subsistem daftar gaji harian dapat diunsurkan menjadi modul-modul pengolahan seperti:
-edit masukan
-perhitunganpembayarankotor
-perhitunganpemotongan& pembayaranbersih
-pencatatandaftargaji
-penyiapanpengendalianAudit
Simplifikasi(Penyederhanaan)
•Setiap subsistem berintegrasi dengan yang lainnya dengan sebuahi nterface disebut jalinan antar personil yang berbeda pekerjaan dan bagian
•Interface berpotensi untuk berkomunikasi antar subsistem dan setiap interface mengandung sebuah jalur komunikasi.
•Oleh karena sistem terdiri dari sangat banyak subsistem, maka ada simplifikasii nterface dan komunikasi antar sistem(subsistem-subsistem).
•Contoh: Rumus banyaknya jalinan= 1/2n(n-1)
dimanan = banyaknya subsistem dalam sebuah sistem. Misalkan saja 4 subsistem dalam sebuah sistem, maka banyaknya jalinan= ½*4*(4-1) = 6
•Cluster (gugus)
-tentukan subsistem berintegrasi dengan yang lainnya. Kemudian dibuatkan jalur interface
dalam gugus database.
-jalur interface dari gugus database sebuah subsistem kegugus database subsistem
lainnya.
-Sebuah database mengadakan interface dengan program komunikasi data ini melalui interface DBMS
Jadi penggugusan subsistem hanya untuk simplifikasi atau menyederhanakan pola interface (program-program mengakses atau menggunakan) database antar subsistem.
Decoupling (pemisahan)
•Metode ini digunakan agar tidak menggunakan analisis interaksi yang tetap. Seperti: 2 subsistem yang berhubungan erat membutuhkan koordinasi yang sangat ketat.
Contoh: subsistem persediaan (bahanbaku) dan subsistemproduksi.
•Bahan baku tiba dipabrik langsung diproduksi. Penyerahan bahan baku harus diatur waktunya dengan tepat. Gunanya untuk:
-menghindari penundaan dalam produksi
-terlalu cepatnya datang bahan baku
-tempat penyimpanan dan tenaga pengolahan
Hal ini membuat operasi produksi(intiusaha) yang dijalankan tidak bebas atau nyaman.
•Subsistem bahan baku dan subsistem produksi harus dipisahkan agar sistem dapat beroperasi lebih nyaman, karena:
-Sistem(masing-masing subsistem) dapat mengkomunikasikan lewat jalur interface untuk menyeimbangkan perbedaan tingkat masukan dan keluaran.
-Adanya subsistem bahan baku sebagai penyangga data (data buffer) bila terjadi proses produksi yang harus dikerjakan dadakan karena tingginya tingkat permintaan.
-Proses bahan baku/kualitas bahan baku dapat dikoordinir dikendalikan dengan cost relatif jauh lebih rendah dan kondisi/ciri-ciri sesuai yang kita inginkan.
Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan.
MenurutGordon B. Davis
Sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, alat, konsep dan prosedur yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan bersama.
PembentukanSubsistem
Factoring (Pengunsuran)
•Dalam pembentukan subsistem, pertamakali harus mengetahui konsep sebuah sistem(yang terdiri dari banyak subsistem)
•Hal tsb menuntut perancangnya untuk mempertimbangkan sistem sebagai suatu keseluruhan
•Tapi keseluruhan sistem mungkin terlalu besar untuk dianalisis secara terperinci oleh karena itu sistem dibagi atau diuraikan atas subsistem
•Batasan(boundary) daninterface disetiapsub sistem ditelaah secara cermat untuk menjamin bahwa hubungan semua subsistem adalah keseluruhan.
•Contoh factoring yaitu:
-Sebuah pengolahan informasi. Sistem yang ditelaah adalah sistem informasi. Tapi ada terlalu banyak detil didalam sistem untuk dipelajari seluruhnya sekaligus secara cermat. Oleh karena itu digunakan pengunsuran(Factoring) menjadi subsistem seperti
a. Sistem informasi dibagi atas subsistem, yaitu:
-Penjualan; -PersonaliadanDaftar Gaji; -Persediaan barang
b. Setiap subsistem dibagi atas sub subsistemlagi, yaitu:
-penyesuaian file daftar gaji personalia
-laporan-laporan personalia
-daftar gaji harian
-daftar gaji bulanan
-lap. Daftar gaj iuntuk manajemen
c. Bila tugasnya (perancang) adalah: merancang dan memprogram sistem baru, maka subsistem daftar gaji harian dapat diunsurkan menjadi modul-modul pengolahan seperti:
-edit masukan
-perhitunganpembayarankotor
-perhitunganpemotongan& pembayaranbersih
-pencatatandaftargaji
-penyiapanpengendalianAudit
Simplifikasi(Penyederhanaan)
•Setiap subsistem berintegrasi dengan yang lainnya dengan sebuahi nterface disebut jalinan antar personil yang berbeda pekerjaan dan bagian
•Interface berpotensi untuk berkomunikasi antar subsistem dan setiap interface mengandung sebuah jalur komunikasi.
•Oleh karena sistem terdiri dari sangat banyak subsistem, maka ada simplifikasii nterface dan komunikasi antar sistem(subsistem-subsistem).
•Contoh: Rumus banyaknya jalinan= 1/2n(n-1)
dimanan = banyaknya subsistem dalam sebuah sistem. Misalkan saja 4 subsistem dalam sebuah sistem, maka banyaknya jalinan= ½*4*(4-1) = 6
•Cluster (gugus)
-tentukan subsistem berintegrasi dengan yang lainnya. Kemudian dibuatkan jalur interface
dalam gugus database.
-jalur interface dari gugus database sebuah subsistem kegugus database subsistem
lainnya.
-Sebuah database mengadakan interface dengan program komunikasi data ini melalui interface DBMS
Jadi penggugusan subsistem hanya untuk simplifikasi atau menyederhanakan pola interface (program-program mengakses atau menggunakan) database antar subsistem.
Decoupling (pemisahan)
•Metode ini digunakan agar tidak menggunakan analisis interaksi yang tetap. Seperti: 2 subsistem yang berhubungan erat membutuhkan koordinasi yang sangat ketat.
Contoh: subsistem persediaan (bahanbaku) dan subsistemproduksi.
•Bahan baku tiba dipabrik langsung diproduksi. Penyerahan bahan baku harus diatur waktunya dengan tepat. Gunanya untuk:
-menghindari penundaan dalam produksi
-terlalu cepatnya datang bahan baku
-tempat penyimpanan dan tenaga pengolahan
Hal ini membuat operasi produksi(intiusaha) yang dijalankan tidak bebas atau nyaman.
•Subsistem bahan baku dan subsistem produksi harus dipisahkan agar sistem dapat beroperasi lebih nyaman, karena:
-Sistem(masing-masing subsistem) dapat mengkomunikasikan lewat jalur interface untuk menyeimbangkan perbedaan tingkat masukan dan keluaran.
-Adanya subsistem bahan baku sebagai penyangga data (data buffer) bila terjadi proses produksi yang harus dikerjakan dadakan karena tingginya tingkat permintaan.
-Proses bahan baku/kualitas bahan baku dapat dikoordinir dikendalikan dengan cost relatif jauh lebih rendah dan kondisi/ciri-ciri sesuai yang kita inginkan.
saat ini metode pembelajaran ilmu komputer sudah sangat praktis, belajarnya bisa kapan saja, dimana saja, dan hanya ada di www.asianbrilliant.com atau cari di google kursus
BalasHapuskomputer, kursus online, kursus, tempat kursus